Jumat, 22 Februari 2013

Six degrees of separation

Hai, men-temen LDR, udah lama gak ngeblog. Ih, lama banget yaa. maaf ya sibuk, sibuk promo buku, jualan kaos LDR dll.

Seminggu ini, mimin lagi sesekin sama satu lagu dari band luar, lagunya gak berhubungan dengan LDR sih, tapi dari liriknya udah bisa bikin nyesek dengan apa yang mimin alami selama ini, huft. begitu lah. 

Emang lagu siapa min? | itu lagunya The Script judulnya 'Six degrees of separation', lagunya lagi ngehits untuk minggu-minggu ini, kamu udah pada tahu? yang belum tahu, nih mimin kasih link-nya yaa. 


Udah pada denger? nyesek atau bikin kamu sadar? 

Oiya, kemarin pas di mimin menyendiri di cafe, dan saat itu juga lagi muterin lagu ini beberapa kali, mimin punya artian sendiri dengan lagu ini, enggak nyambung sih. ya tapi itu terserah kamu, mau nyambungin atau enggak. Kalau menurut mimin emang ini enggak ada hubungannya dengan lagu ini. tapi pas di twit kemarin, kok malah ada yang bilang; "Min, kok twitnya kayak yang ada di lagu Six degrees of separation - The Script" tapi ya itu terserah penilaian kamu deh. 

Kau berusaha untuk jujur pada dirimu tapi terlihat membohongi sekitarmu, pada akhirnya sama-sama menyakitkan bukan? Kau selalu menangisi dirimu sendiri pada penyesalan, lalu memilih menepikan diri dan tetap menyesalinya bukan? 

Pertama, kau enggan berkaca pada dirimu, tak peduli dia, dia yang sedang menunggu dan meyakinkan kau baik-baik saja.
Kedua, kau tetap tak peduli, kau sangatlah terlambat menyesali perbuatanmu saat ini, terlambat karena dia sudah meragu.
Ketiga, penyesalan itu berkepanjangan, melewati waktu pada hasil, iya dan hasilnya kau mengecewakannya. dan kau menyesal.
Keempat, kau sadar kalau selama ini kau egois dengan kesibukanmu, memilihnya dan menenggelamkan cintannya, lalu ia pergi.
Kelima, penyesalan yang menyadari semuanya kalau kau sangatlah egois, kau belum terlambat tapi kau butuh waktu untuk meyakinkannya kembali.
Terakhir, kau tetap memilihnya dan kau masih enggan yakin pada pilihanmu, dia pun sama. saling memiliki Bom waktu. Bodoh.
Emang gak nyambung sih, hehehe. tapi kalau isi tadi membuat kamu sadar dan ada makna yang bisa diambil, ya syukurlah. :)

Sabtu, 09 Februari 2013

Bocoran: LONG DISTANCE HEARTS #2

Holla semuaaa?

ciyee yang lagi weekend, sabtu itu ada yang masih ketemuan karena masih liburan semester, ada yang udah pisahan karena lusa udah masuk semesteran, dan ada yang belum ketemuan-ketemuan karena pacar kerja dan merantau di sana macam bang toyyib, dan ada juga yang gak ketemuan-ketemuan karena mau ketemuan sama siapa orang dia jomblo #ppfftt.

eh, kali ini mimin gak bahas tentang yang galau-galau, mau bahas buku baru mimin aja yaa, udah pada tau kann judulnya? kalo belum tau, nih mimin kasih taauuu...

Long Distance Hearts #2 


Pada Jarak, Aku Menitipkan Cinta. 
(Asyedaaapp).

Penerbit: Bukune
Terbit: Februari 2013
Halaman: 360
Harga: 53.000,-


Sinopsis:
Aku menitipkan cerita, pada jarak di antara aku dan dia. Cerita yang tidak selalu dapat dijalani bersama, tetapi dia tahu, semua ini tentangnya. Aku menitipkan rindu, pada keterpisahan yang terkadang terasa pilu. Rindu yang mengalir deras dan bermuara kepadanya. Kini, hanya pada waktu, aku bisa menitipkan cinta. Cinta yang kuharap selalu dia rasakan, hingga nanti tiba saat kami bersama.

***


Hati yang terpisahkan jarak kembali bercerita dalam Long Distance Hearts 2. Perkara cinta yang dihadapkan pada serbuan rasa  kangen, krisis kepercayaan, dan cobaan kesetiaan, semuanya dirasakan para distancers. Hasilnya pun beragam; ada yang tamat menutup cerita, ada yang terluka karena terus berusaha, tetapi ada juga yang berakhir bahagia. Jadi, tidak usah kecil hati….Indah tidaknya sebuah hubungan LDR, semuanya tergantung bagaimana kita menjalaninya.


***



Udah pada baca kan, sinopsisnya. Gimana? Keren kan? Wajib baca dan beli deh buku ini. Kalo kamu #LDR dan enggak beli buku ini, jangan ngaku anak #LDR Sejati. tsaaahhh... 

Ada banyak pertanyaan yang timbul saat penerbit memutuskan harga buku, yang lumayan 'mahal' bagi pelajar dan mahasiswa, di buku ini sudah jelas 360Halaman jauh lebih tebal, dan 2 kali lipat dari buku-buku sebelumnya, isinya? isinya penyempurnaan dari buku-buku sebelumnya. Perkisahnya juga enggak sependek-pendek di buku #LDHearts #1 melainkan ini panjang-panjang, istilahnya semi novel. 

Long DIstance Hearts #2 buku yang menurut mimin sempurna, karena isinya lebih berbobot dan mendewasakan pembacanya. Dari gaya bahasa, konsep, dan alur perkisahnya keren; Untuk pembaca gak akan menyesal beli, karena isinya sesuai dengan apa yang diharapkan pembaca. Nangis gak bacanya? Pasti nangis, tapi kalian bakal mendapatkan isi dan motivasi dalam buku tersebut. Motivasi dari orang-orang yang nyata, orang-orang yang pernah dan sedang mengalami #LDR, kisahnya bukan fiksi, real dan pasti ada satu, dua , atau tiga dari perkisahnya mirip dengan apa yang kalian alami; di sanalah ada pesan bahwa kalian tidak sendiri menjalani #LDR. Ada teman dan teman itu nyata, terbukti, Long Distance Hearts #2.

Nih buat temen-temen yang penasaran, seperti biasa, mimin kasih bocoran 2 halaman dari salah satu kisah #LDR, semoga ini membuat penasaran temen-temen dan begitu udah baca langsung ngaciiir ke toko-toko buku terdekat. 


Udah pada baca? nangis, enggak, paling mata merah. hehe. temen-temen gak sendiri kok menjalani #LDR.

Oiya, rencana buku ini terbit pada tanggal, 14 Februari 2013. Tapi, di beberapa toko di Jakarta, Depok, Bintaro, Tangerang, Bekasi, Bogor, dan Bandung udah pada ada kok; Ready Stok, pokoknya jawa, InsyaAllah tanggal, 14 Feb mungkin akan ada. Bagi kalian yang di kotanya suka terlambat stok buku, kalian bisa  mesan dulu di kasir/penjaga tokonya setelah itu akan disms/kabari oleh pihak tokobuku kalau buku sudah datang, biar gak kehabisan kayak sebelumnya. Biasanya 2 minggu setelah tanggal tersebut udah ada.

Oiya mimin jarang menjawab semua pertanyaan tentang buku di twitter, karena akan mengganggu followers lain, kayak; "Min di kota ini ada enggak? masa enggak ada sih" baiknya kamu cek dulu di toko buku, kalau udah dicek enggak ada, kamu tanya, kalau tetep belum ada, kamu bisa pesan ke penjaga tokobukunya yaa. Soalnya mimin dapet info itu dari followers juga. nah kalian rajin-rajin cek TL aja, atau biasa kalau tanya mimin DM ada atau tidak buku tersebut.

Buat kalian yang diluar kota dan enggak sabaran, kalian bisa beli online juga dan berdisi TTD mimin, naaah ini juga bisa jadi kado Valentine loh; "Sayang, aku gak bisa ngerayain valentine bareng, tapi aku kirimin kamu buku Long Distance Hearts #2, biar makin sabar yaa..." kan gitu, sweet banget. Pasti pacar kamu makin sayang deh, gak akan nyesel punya pacar yang bisa ngerti kayak kamu. Ashegh. 

Toko buku yang nyediain PO/Edisi TTD Long Distance Hearts; Pengenbuku, bukukita, bukabuku, dan bukubukularis | Pilih salah satunya yaa, tinggal mention aja yang menurut kamu proses belinya enggak ribet. Oiya Edisi TTD Terbatas loh. :))

#Infobukuhariini: BANDUNG(Rumah buku bandung, Gramedia MERDEKA, PVJ, Dan IP), Depok(GRAMED MARGONDA), Bintaro, Cijantung, Bekasi (Gramed MM), Bogor (Gramed Botani, Padjajaran, ELOS), Tangerang, Matraman, PALEMBANG (Gramedia PS), LAMPUNG, GARUT, SEMARANG, JOGJA, SOLO, JEMBER, JAMBI, CILEGON, SERANG, DAN PEKANBARU; sudah ada. Jadi, kalian yang daerahnya deket situ dan punya temen di daerah situ, buruan beliii

Ini photo-photo penampakan buku Long Dstance Hearts yang kemarin mimin TTD-in
Pre Order TTD

Pre Order TTD

Pre Order TTD


Ini ada di Bintaro.


Semoga bukunya bisa membuat kalian tetap bertahan #LDR, dan yakin kalau #LDR itu hubungan yang layak diperjuangkan dan pertahankan, bukan semata rendahan. Jarak itu akan baik-baik saja kok.


Sekian, 9 Februari 2013




Admin. 




Sabtu, 02 Februari 2013

Pertemuan untukmu.


Takkan pernah berhenti untuk selalu percaya, walau harus menunggu seribu tahun lamanya, biarkanlah terjadi wajar apa adanya walau harus menunggu seribu tahun lamanya, selama apapun itu. Aku kan setia menunggu.

Aku mendengar lagu itu, lagu dari salah satu band terbaik di Jogjakarta, Jikustik… ini bukan masalah band-nya tapi masalah lirik lagu yang sedikit menyinggung hatiku, entah ini yang keberapa kali aku memutar lagu ini, menggambarkan kekasih, kekasihku yang di sana. Dua tahun yang lalu aku mendengar lagu ini, dua tahun pula aku menjalani tali kasih dengannya, setidaknya lagu ini membangkitkan kenangan saat manis-manisnya membangun cintaku dengannya. Bagaimana aku meyakinkan dirinya untuk menjadi kekasihku, meyakinkan diriku juga untuk menjadikan kekasihnya kala jarak yang terbentang memisahkan kita. Setidaknya lagu ini selalu membuka ingatan seperti kaset yang melesat memutarkan lantunan lagu, seperti itulah aku melesat mengingat saat awal aku mengenalnya. Ah, ketidak sengajaan itu yang membuatnya aku jatuh cinta dengannya.

***

Sudah seminggu aku tak memberikan satu pesan singkat untuknya, sekedar meleponpun aku enggan. Bukan aku sudah tidak mencintainya lagi, melainkan aku tak ingin rindu ini menjadikan dia beban dan beban bagiku juga, aku masih sangat mencintainya. Aku tahu, dia pasti menunggu kabarku dan mengkhawatirkan keadaanku di sini. Aku yang bodoh selalu acuh tak acuh dengannya. Tapi, dia sudah tahu sikapku seperti apa yang selalu membiarkannya begitu saja, dan tidak seperti dia yang selalu menceritakan kesehariannya padaku melalui surat elektronik yang dia kirimkan setiap minggunya entah itu tentang perkuliahannya, film yang sudah ditontonya, dan banyak hal aneh yang sering dia dapatkan akupun hanya membaca setengah dari surat yang dia beri.

Pernah kita bertengkar, saat dia mulai jenuh dengan sikap cuekku. Tapi, aku tahu kalau dia sedang terbawa emosi kerinduannya. Saat aku mulai mengabarinya setelah seminggu tak memberi kabar dengannya, percakapan yang masih sangat kuingat.
            “Hi, sayang… Maaf yaa aku gak ngabarin-ngabarin kamu, takutnya aku malah tambah kangen, mau ketemunya kan susah” aku menelponya disela-sela kesibukanku
            “Iya. kemana aja kamu. Aku nungguin kabar malah kamu asik sama kerjaan aja terus, gak tau ya sama orang kangen” Jawabnya dengan nada yang sedikit tinggi, sedikit membentakku.
            “Aku kerja sayang, ngerti lah. Kan aku sering ngtweet tentang kerjaan dan lain-lain, jadi gak mesti ngabarin ke kamu juga, toh kamu udah tau kan lewat twitter. Oiya gimana aktifitas kuliah kamu, tugas-tugas udah pada selesai? Sini aku bantuin deh, bantuin nyusahin.  Hehe” Balasku dengan suara tanpa nada tinggi sepertinya, dan aku mencoba untuk sedikit menghiburnya.
            “Hmmm. Sebenarnya kamu masih anggap aku apa sih, ya aku juga maulah jadi prioritas utama kamu, ngabarinnya tuh di sms bukan di twitter. Lagian aku kan jarang buka twitter apalagi kepoin kamu, tugas udah selesai semua kok, gak perlu. Kamu ngabarin aja jarang malah niat mau bantuin, gak sadar yaa” dengan nada yang sama; tinggi. Dan tambahan sedikit menggerutu.
            “Kalau kamu mau jadi prioritas ya gak bisa. kamu tahukan, aku tadi udah bilang, aku kalau sms atau telpon kamu setiap hari malah yang ada aku tambah kangen dan kamu juga, makanya aku suka sibuk untuk mengalihkan rasa kangen ini ke kamu. Iyaaaa, tugas itu cuma pengen basa-basi aja kok sama kamu, abis kamu galak banget jawabnya, relaks dong. Kita ini lagi jauhan jangan berantem yaa.” Mungkin dengan penjelasan seperti ini aku harap dia akan sedikit mengerti.
            “Aku ini pacar kamu, masa enggak boleh minta jadi prioritas kamu, sedikitpun dalam sehari. kamu ngabarin aja seminggu sekali. Gimana aku bisa percaya. Dulu, kamu kan pernah bilang komunikasi itu bisa meyakinkan pasangannya. iya kita ini jauhan dan kamu jangan selalu mencari masalah biar aku gak marah-marah kayak sekarang” Gerutunya semakin menjadi-jadi. Aku putuskan untuk sudahi saja percakapan ini, dan melanjutkan dengan kesibukanku. Masih ada kesibukan yang sangat bermanfaat dibanding dengan debat panjang yang aku rasa ini hanya buang-buang waktu dan melelahkan hati.
            “Oke, aku usahain kamu jadi prioritasku yaa. Kali ini skakmat deh, kalau kamu suka bilang aku yang dulu-dulu, dulu aku baik banget ya. Sampe banyak nasehat yang sekarang aku ingkarin dan nasehat itu kamu yang ingetin malah jadi senjata utama kamu. ya udah aku mau lanjut kekerjaa, kamu jangan lupa makan yaa, kalau capek istirahat aku enggak mau kamu sakit. Love you.” Ucapku dengan suara terburu-buru.
            “Iya, kamu semangat yaa kerjanya, jangan lupa makan sama istirahatnya” dengan nada sedikit tidak terima, karena percakapan ini aku yang menyudahinya.

Percakapan tadi, percakapan yang sudah tak terhitung lagi telah kubuat dengannya. Aku tau dia sangat merindukanku. Tapi, caranya yang membuat dia semakin salah, menjawab pertanyaan yang kuberi dengan nada yang tinggi, mempermasalahkan masalah yang semula kecil menjadi gunung, bahkan gunung itu tiba-tiba meledak. Ini yang kutakutkan dengannya, masalah itu menjadikan kita sebagai bom waktu. Menyimpan satu persatu, kita saling diam lalu kita ledakan dengan satu kalimat yang menyakitkan; Jenuh.

Aku tak ingin hubungan yang sudah kubangun dengan susah payah, pengorbanan yang tidak sedikit, merelakan dia sendiri hanya untuk menungguku di sini dan hanya karena masalah sepele hubungan jarak jauh berakhir dengan sia-sia karena jenuh, itu bukanlah solusi putus yang logis. Aku terdiam selama lima belas menit saat mengingat kalimat jenuh. Satu-satunya obat yang bisa menyembuhkannya adalah pertemuan. Maka, aku atur jadwal pertemuan dengannya, akhir bulan ini aku akan menemuinya. Dan sengaja aku tak memberikan kabar kalau aku ingin ke kotanya, ini surprise, ini hadiah untuknya yang selama ini mampu menungguku di sini. 

*noted; ini cerpen pertama yang mimin bikin, enggak tau deh. bagus atau enggak. komentarnya yang pedes yaa. :D