Namaku pipit, dan aku mau berbagi
kisah LDR-ku antara Jakarta-Banjarmasin. Perkenalanku dengan dia bukanlah suatu
yang terduga. Tak pernah bertemu sebelumnya namun kami memiliki perasaan yang
aneh saat mulai berkomunikasi via bbm & telpon 2 tahun silam.
Namanya Dhika, usianya terpaut 8
tahun denganku yang saat itu berumur 19 Tahun. Perkenalan kami sangat singkat
jika dilihat dari pengalaman hubunganku sebelumnya, hanya seminggu setelah
saudara sepupuku yang tinggal di Jakarta memberikan pin bbm ku kepadanya. Malam
itu ia meng-invite bbm ku dan langsung kuterima sesuai skenario dengan
sepupuku.
Awalnya aku berpikir hanya untuk
sebatas teman ngobrol, tak ada keseriusan didalamnya karena aku pernah berusaha
mencoba LDR namun gagal. Sehingga aku tak percaya jika LDR itu akan berhasil.
Namun malam itu, ada suatu rasa yang aneh ketika aku mulai berkenalan
dengannya. Sehari mengenalnya seakan aku sudah bertahun-tahun mengenal dirinya.
Perasaaan itu pun kian tumbuh seiring rutinnya ia menghubungiku baik via bbm ataupun
telpon.
Cinta memang diluar logika. Aku
tau bahwa ia tidak akan selalu ada setiap hari untuk selalu menemaniku. Aku tau
bahwa ia akan jauh lebih sibuk karena pekerjaannya sedangkan aku masih kuliah
semester 5. Aku juga tau bahwa lingkungan kami yang berbeda akan membuat
komunikasi kami terbatas. Namun anehnya, perasaan nyaman itu muncul dengan
sendirinya dan tak bisa ku pungkiri. Ia membuatku merasakan dirinya dekat dan
nyata sebagai pasanganku.
Singkat cerita, setelah seminggu
kami berkenalan, suatu malam ia menelponku berjam-jam lamanya dan ia menyatakan
perasaannya. “aku disini nggak nyari
calon pacar, tapi aku mau cari calon istri. Kalau kamu mau, kita bisa coba
lanjutin hubungan ini”. Kira-kira seperti itulah yang diucapkannya. Dan aku
hanya bilang, “iya, kita coba”. Dan
resmilah kami berpacaran pada 22 desember 2012 tanpa pernah saling bertatap
muka.
Bulan-bulan pertama memang begitu
membahagiakan. Pembuktian akan keseriusannya padaku adalah saat pertama kali ia
datang ke Banjarmasin untuk menemuiku pada bulan Februari 2013. Ia memberiku
kejutan dengan tidak menghubungiku seharian dan keesokan harinya ia menelpon
dan bilang sudah di bandara syamsudinnoor bersama temannya. Sungguh perasaan
yang sulit untuk diungkapkan.
Pertemuan keduaku yaitu saat ulangtahunnya
pada bulan Maret 2013, aku mendatanginya ke Jakarta dan menginap dirumah
sepupuku selama 2 malam. Itu adalah hadiah ulangtahunku padanya untuk m
erayakan ulangtahunnya secara langsung, dan ia justru memberiku hadiah tak
terduga pula yaitu membawaku ke rumahnya, mengenalkanku pada orangtuanya yang
aku rasa sangat amat menerima kehadiranku. Bahkan ibunya selalu mengatakan
padaku untuk cepat-cepat lulus kuliah agar ia bisa melamarku. Aku hanya
tersenyum menjawabnya.
Hubungan kami bukannya selalu mulus
dan lancar. Seringnya kami bertengkar karena masalah waktu. Ia sangat sibuk
dengan pekerjaannya dan sering lupa mengabariku. Sering aku menangis menahan
rindu tanpa ia tahu. Bahkan sempat ada oranglain yang mendekatiku, menawarkan
waktu dan perhatian lebih dari yang dhika berikan serta sebuah keseriusan yang
sama yaitu menikahiku.
Namun lagi-lagi cinta diluar
logika. Aku menolak orang itu bahkan tanpa adanya perubahan dari sikap pacarku.
Aku hanya memegang teguh niatnya untuk melamarku setelah aku lulus kuliah. Aku
bertahan dengan segala kemampuanku menahan rindu dan sikap cueknya kepadaku.
Bahkan mendekati hari wisudaku pada januari 2014, yang itu berarti waktu untuk
ia melamarku semakin dekat, aku menemukan kenyataan pahit bahwa ada kemungkinan
ia telah menghianatiku. Namun mati-matian ia mengatakan bahwa aku salah paham.
Entah perasaan macam apa yang aku
miliki padanya. Entah sekuat apa aku mencintainya, aku mampu meyakinkan diriku
bahwa ia tak bersalah. Sibuknya ia dengan pekerjaannya semata-mata hanya untuk
membuktikan keseriusannya padaku untuk menikahiku. Dan aku luluh dengan semua
itu atas nama CINTA.
Dan atas nama CINTA pula, pada
bulan maret 2014 ia datang bersama keluarga besarnya ke Banjarmasin untuk
melamarku dengan adat banjar tentunya. Dan tepat pada 17 Agustus 2014, saat
semua orang merayakan kemerdekaan Republik Indonesia, kami jua merayakan
kemerdekaan hubungan LDR kami selama 1 tahun 8 bulan antara Jakarta-Banjarmasin
dengan mengucapkan janji suci pernikahan.
Dan akhinya aku merubah keyakinanku,
bahwa LDR bisa berakhir happy ending jika kita saling menguatkan.
Salam,
Firiani J.
***
Hallo temen-temen LDR dimanapun berada, kita masih membuka untuk kamu yang mau share kisah LDR-nya, untuk syaratnya silahkan baca di bawah ini.
Ditunggu #LDRStory-nya di email kita ya, semoga pengirim kisah makin tambah langgeng karena dibaca dan menginspirasi ratusan ribu temen-temen di @LongDistance_R.
seneng baca critanya, smg aku bisa ky gitu. Amiin
BalasHapushubungan LDR ku dgn mantan pacar skg brubah status menjdi LDM (long distance married) semoga Allah slalu menjaga hubungan kami sperti masa2 pacaran apalagi makin ga krasa karena sudah memiliki buah hati yg cantik :)
BalasHapusceritanya menarik ya tapi ya ini ga kalah menarik loh HOSTEL MURAH DI BANDUNG COCOK UNTUK BACKPACKER
BalasHapusseru banget untuk dibaca nya kak
BalasHapuskomatsu wheel loader